Profil Desa Sugihmas

Ketahui informasi secara rinci Desa Sugihmas mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sugihmas

Tentang Kami

Profil Desa Sugihmas, Grabag, Magelang. Menelusuri makna `kekayaan` desa melalui tiga pilar utamanya: potensi agraris yang subur, denyut wirausaha UMKM yang dinamis, serta kekayaan seni dan budaya tradisional yang hidup dan lestari.

  • Lahan Agraris yang Produktif

    Menjadi fondasi utama kemakmuran desa yang ditopang oleh lahan pertanian subur untuk padi, palawija, dan hortikultura.

  • Pusat Wirausaha dan UMKM

    Dikenal sebagai desa dengan semangat kewirausahaan yang tinggi, terutama dalam industri makanan olahan skala rumahan yang inovatif.

  • Benteng Pelestarian Budaya

    Merupakan rumah bagi berbagai kelompok kesenian tradisional Jawa yang aktif, menjadikannya salah satu pusat kebudayaan yang hidup di Grabag.

XM Broker

Nama `Sugihmas` yang melekat pada desa di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, ini bukanlah sekadar sebutan, melainkan sebuah cerminan identitas yang mendalam. `Kekayaan` di desa ini tidak selalu diartikan sebagai emas harfiah atau aset material semata, melainkan terwujud dalam tiga pilar utama yang menopang dan memberi warna pada kehidupan warganya: kesuburan lahan agraris, denyut wirausaha yang tak pernah padam dan semaraknya seni budaya yang terus lestari dari generasi ke generasi.

Letak Geografis dan Latar Belakang Desa

Secara geografis, Desa Sugihmas terletak di lokasi yang strategis di Kecamatan Grabag, dengan topografi yang cenderung landai dan subur. Kondisi ini menjadikannya sangat ideal untuk pengembangan sektor pertanian. Luas wilayah Desa Sugihmas tercatat sekitar 2,11 kilometer persegi, yang sebagian besarnya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian produktif dan pemukiman yang padat.Batas-batas wilayah administrasi Desa Sugihmas yaitu sebagai berikut:

  • Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Grabag.

  • Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Sidogede.

  • Di sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Kleteran.

  • Di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Kartoharjo.

Menurut cerita tutur yang berkembang di masyarakat, nama Sugihmas konon diberikan karena harapan dan doa para pendahulu agar desa ini menjadi wilayah yang makmur (sugih) dan berharga seperti emas (mas), baik dari hasil buminya maupun dari karakter warganya.

Demografi dan Karakter Masyarakat yang Dinamis

Desa Sugihmas merupakan salah satu desa terpadat di Kecamatan Grabag, dengan jumlah penduduk ribuan jiwa dan tingkat kepadatan mencapai lebih dari 2.500 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini menciptakan sebuah komunitas yang sangat dinamis dan interaktif. Karakter masyarakat Sugihmas terbentuk oleh tiga elemen utama: ulet sebagai petani, kreatif sebagai wirausahawan, dan berjiwa seni sebagai pelestari budaya. Etos kerja yang tinggi dan semangat gotong royong menjadi perekat sosial yang menjaga keharmonisan di tengah kehidupan yang dinamis.

Pilar Pertama: Kekayaan dari Sektor Agraris

Fondasi utama yang menopang kehidupan di Desa Sugihmas ialah sektor pertanian. Lahan yang subur dan didukung oleh sistem irigasi yang cukup baik menjadikan desa ini sebagai salah satu lumbung pangan di wilayahnya. Hamparan sawah yang ditanami padi menjadi pemandangan utama, menghasilkan beras berkualitas untuk memenuhi kebutuhan lokal dan pasar sekitar.Selain padi, para petani di Sugihmas juga membudidayakan aneka tanaman palawija seperti jagung, kedelai, dan kacang-kacangan di lahan tegalan. Di pekarangan rumah, warga juga aktif menanam tanaman hortikultura seperti sayur-mayur dan buah-buahan. Hasil bumi yang melimpah inilah yang menjadi modal awal dan bahan baku utama bagi pilar kekayaan desa yang kedua.

Pilar Kedua: Kekayaan dari Denyut Wirausaha dan UMKM

Jika sektor agraris adalah fondasinya, maka wirausaha dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah mesin penggerak ekonomi Desa Sugihmas. Desa ini dikenal memiliki semangat kewirausahaan yang luar biasa, terutama di industri pengolahan makanan skala rumahan. Hampir di setiap sudut desa dapat ditemukan aktivitas produksi yang mengubah bahan mentah dari hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah.Salah satu penopang utama ekonomi kreatif di Sugihmas ialah industri makanan ringan tradisional. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi opak gambir atau opak gulung, sebuah kue semprong tradisional yang renyah dan manis. Selain itu, banyak juga warga yang memproduksi aneka keripik dari singkong, talas, atau pisang, serta makanan olahan lainnya. Produk-produk UMKM ini tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal, tetapi juga telah didistribusikan ke berbagai kota di Jawa Tengah, menunjukkan kualitas dan daya saing yang tinggi.

Pilar Ketiga: Kekayaan dari Pelestarian Seni dan Budaya

Keunikan Desa Sugihmas yang paling membedakannya ialah kekayaan di pilar ketiga: seni dan budaya. Di tengah arus modernisasi, denyut kebudayaan tradisional Jawa di desa ini tetap berdetak kencang dan nyaring. Desa Sugihmas menjadi `kawah candradimuka` dan rumah bagi sejumlah kelompok kesenian yang sangat aktif dan memiliki nama di tingkat regional.Beberapa kesenian yang hidup subur di sini antara lain Kuda Lumping (jathilan), tarian Soreng yang gagah, serta Kubro Siswo yang enerjik dan religius. Regenerasi seniman berjalan dengan sangat baik, di mana para pemuda tidak ragu untuk terlibat aktif, baik sebagai penari, penabuh gamelan, maupun pengurus sanggar. Setiap kali desa memiliki hajatan atau perayaan hari besar, pementasan kesenian ini selalu menjadi acara puncak yang ditunggu-tunggu dan menarik penonton dari berbagai desa sekitar.

Sinergi Tiga Pilar: Model Pembangunan yang Utuh

Kekuatan sejati Desa Sugihmas terletak pada kemampuan warganya untuk mensinergikan ketiga pilar kekayaannya secara harmonis. Ketiga pilar ini tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling mendukung dan memperkuat dalam sebuah siklus yang utuh.Sebagai contoh, hasil panen singkong dari pilar agraris diolah menjadi keripik aneka rasa oleh pilar UMKM. Produk keripik tersebut kemudian laris manis dijual kepada para penonton saat pilar budaya menggelar pentas kesenian yang menarik massa. Di sisi lain, pendapatan dari UMKM memberikan stabilitas ekonomi bagi keluarga para seniman, sehingga mereka dapat terus berkarya tanpa harus meninggalkan desanya. Sinergi inilah yang menciptakan model pembangunan desa yang tangguh dan berkelanjutan.Seorang tokoh desa pernah berkata, "Kekayaan sejati Sugihmas ada pada orang-orangnya. Petani yang ulet, pengusaha kecil yang kreatif, dan seniman yang tak lelah berkarya. Itulah `emas` kami yang sesungguhnya. Ketiganya tidak bisa dipisahkan."

Infrastruktur dan Sarana Penunjang

Sebagai desa yang padat dan produktif, Sugihmas didukung oleh infrastruktur dasar yang memadai. Jalan-jalan desa sudah dalam kondisi baik untuk menunjang mobilitas warga dan distribusi barang. Jaringan listrik, air bersih, dan telekomunikasi juga telah menjangkau seluruh wilayah. Fasilitas pendidikan seperti sekolah dasar dan sarana ibadah juga terawat dengan baik dan menjadi pusat kegiatan komunitas.

Tantangan dan Visi Desa Sejahtera Berbudaya

Tantangan ke depan bagi Desa Sugihmas ialah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan daya saing ketiga pilarnya. Di sektor UMKM, tantangan utamanya adalah pemasaran yang lebih luas, standardisasi produk, dan akses permodalan. Di sektor budaya, tantangannya adalah menjaga keaslian seni tradisional di tengah gempuran budaya populer dan memastikan regenerasi seniman terus berjalan. Sementara di sektor pertanian, isu regenerasi petani dan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi perhatian.Visi Desa Sugihmas ialah menjadi desa yang "Sejahtera dan Berbudaya", di mana kemakmuran ekonomi berjalan seiring dengan kelestarian dan kebanggaan akan identitas budaya lokal.

Penutup: Sugihmas sebagai Manifestasi Kekayaan Holistik

Desa Sugihmas adalah sebuah manifestasi dari konsep kekayaan yang holistik. Desa ini mengajarkan bahwa kemakmuran sejati tidak hanya diukur dari PDB atau pendapatan per kapita, tetapi juga dari produktivitas lahannya, kreativitas warganya dalam berwirausaha, dan yang terpenting, dari semaraknya jiwa budaya yang terus hidup dan memberi makna. Sugihmas adalah bukti bahwa sebuah desa dapat benar-benar menjadi "kaya" ketika ekonomi, sosial, dan budaya tumbuh bersama secara seimbang dan harmonis.